- pH asam dan basa,
- titrasi asam dan basa,
- hukum dasar kimia,
- larutan penyangga, serta
- hidrolisis garam.
Soal No. 11 tentang pH Asam dan Basa
Asam lemah H2S dengan 0,01 M mengion menurut reaksi berikut:
H2S ⇄ H+ + HS− Ka1 = 9,0 × 10−8
HS− ⇄ H+ + S2− Ka2 = 1,2 × 10−15
pH asam sulfida adalah ....
A. 8 − log 9
B. 6 − log 3
C. 5 − log 9
D. 5 − log 3
E. 4 − log 3
H2S ⇄ H+ + HS− Ka1 = 9,0 × 10−8
HS− ⇄ H+ + S2− Ka2 = 1,2 × 10−15
pH asam sulfida adalah ....
A. 8 − log 9
B. 6 − log 3
C. 5 − log 9
D. 5 − log 3
E. 4 − log 3
Pembahasan
Asam lemah pada soal di atas bersifat diprotik atau mempunyai 2 harga Ka. Secara teori, harus dihitung dulu nilai [H+] untuk Ka1 dan Ka2 kemudian dijumlahkan. Namun, karena Ka2 nilainya sangat kecil (selisih 7 digit), maka dapat diabaikan.Dengan demikian, secara praktis kita dapat menentukan pH asam lemah tersebut hanya dengan menggunakan Ka1.
Jadi, pH asam sulfida adalah 5 − log 3 (D).
Soal No. 12 tentang Titrasi Asam dan Basa
Titrasi 10 mL larutan HNO3 0,1 M oleh larutan NaOH ditunjukkan pada gambar berikut.
Titik akhir titrasi dicapai setelah penambahan 20 mL larutan NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H =1). Massa NaOH(s) yang terlarut dalam 20 mL larutan NaOH tersebut adalah ....
A. 0,04 gram
B. 0,08 gram
C. 0,40 gram
D. 0,80 gram
E. 4,00 gram
Titik akhir titrasi dicapai setelah penambahan 20 mL larutan NaOH (Ar Na = 23, O = 16, H =1). Massa NaOH(s) yang terlarut dalam 20 mL larutan NaOH tersebut adalah ....
A. 0,04 gram
B. 0,08 gram
C. 0,40 gram
D. 0,80 gram
E. 4,00 gram
Pembahasan
Titik akhir titrasi dirumuskan sebagaiM1 . V1 . n1 = M2 . V2 . n2
Indeks (1) mewakili basa NaOH dan indeks (2) mewakili asam HNO3. Sedangkan n1 dan n2 masing-masing adalah valensi basa dan valensi asam, yang kebetulan keduanya sama dengan 1. Gampangnya, n1 = jumlah OH dalam NaOH dan n1 = jumlah H dalam HNO3. Diperoleh:
M1 × 20 × 1 = 0,1 × 10 × 1
M1 = 0,05 M
Sekarang kita tentukan massa NaOH dengan rumus
Jadi, massa NaOH(s) yang terlarut dalam 20 mL larutan NaOH tersebut adalah 0,04 gram (A).
Perdalam soal no. 11 dan 12 di Pembahasan Kimia UN: Asam dan Basa.
Soal No. 13 tentang Hukum Dasar Kimia
Gas metana dibakar dengan oksigen menurut reaksi yang belum setara:
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi menurut hukum Gay Lussac yang paling tepat adalah ....
CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(g)
Perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi menurut hukum Gay Lussac yang paling tepat adalah ....
Volume Gas (L) | ||||
CH4 | O2 | CO2 | H2O | |
A. | 2 | 3 | 3 | 2 |
B. | 1 | 2 | 2 | 1 |
C. | 2 | 4 | 3 | 1 |
D. | 3 | 6 | 3 | 6 |
E. | 3 | 8 | 6 | 8 |
Pembahasan
Hukum Gay Lussac menyatakan bahwa volume gas-gas dalam suatu reaksi berbanding lurus dengan koefisien reaksinya. Hal ini berarti bahwa perbandingan volume gas sama dengan perbandingan koefisien reaksinya.Dengan demikian, kita tinggal menyetarakan reaksi di atas menjadi
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g)
Berdasarkan reaksi setara di atas, diperoleh perbandingan koefisien
1 : 2 : 1 : 2
Perbandingan koefisien tersebut sama dengan perbandingan volumenya. Kita tinggal mencari pada pilihan jawaban, opsi mana yang sebanding dengan perbandingan koefisien di atas.
Setelah kita periksa, ternyata opsi D yang mempunyai perbandingan tersebut.
3 : 6 : 3 : 6 ≅ 1 : 2 : 1 : 2
Jadi, perbandingan volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi di atas adalah 3 : 6 : 3 : 6 (D).
Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia: Hukum Dasar Kimia.
Soal No. 14 tentang Larutan Penyangga
Larutan penyangga berperan dalam menjaga kestabilan pH dalam cairan intrasel, ekstrasel, dan berbagai sistem lainnya. Berikut adalah daftar spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga:
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
- H2C2O4
- H2PO4−
- H2CO3
- CO32−
- HPO42−
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (5)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)
Pembahasan
Larutan penyangga mengandung campuran asam lemah dengan basa konjugasinya atau basa lemah dengan asam konjugasinya.Dengan kata lain, kita cari pasangan spesi kimia di atas yang tersusun dari unsur yang sama tetapi jumlah H berbeda 1, yaitu:
H2PO4− dan HPO42−
H2PO4− bertindak sebagai asam lemah (jumlah H lebih banyak) sedangkan HPO42− bertindak sebagai basa konjugasinya.
Jadi, pasangan spesi kimia yang dapat membentuk larutan penyangga adalah nomor 2 dan 5 (C).
Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Larutan Penyangga.
Soal No. 15 tentang Hidrolisis Garam
Campuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH dapat menghasilkan garam yang terhidrolisis sebagian. Dari percobaan diperoleh data seperti dalam tabel berikut:
Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 × 10−5 maka urutan kenaikan pH campuran adalah ....
A. (3), (2), (1)
B. (3), (1), (2)
C. (2), (3), (1)
D. (1), (3), (2)
E. (1), (2), (3)
Percobaan | CH3COOH | NaOH | ||
Volume (mL) | Konsentrasi (M) | Volume (mL) | Konsentrasi (M) | |
(1) | 50 | 0,1 | 50 | 0,1 |
(2) | 50 | 0,2 | 50 | 0,2 |
(3) | 100 | 0,4 | 100 | 0,4 |
Jika diketahui Ka CH3COOH = 1 × 10−5 maka urutan kenaikan pH campuran adalah ....
A. (3), (2), (1)
B. (3), (1), (2)
C. (2), (3), (1)
D. (1), (3), (2)
E. (1), (2), (3)
Pembahasan
Reaksi hidrolisis yang terjadi adalahCH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Garam CH3COONa bersifat basa karena berasal dari asam lemah CH3COOH dan basa kuat NaOH sehingga rumus hidrolisisnya adalah
Kh adalah tetapan hidrolisis yang besarnya dapat dicari dengan rumus
Sedangkan [g] adalah molaritas garam. Nilai [g] untuk tiap percobaan di atas adalah
Dengan demikian, pH dari masing-masing percobaan di atas adalah
Jadi, urutan kenaikan pH campuran tersebut adalah 1, 2, dan 3 (E).
Perdalam materi ini di Pembahasan Kimia UN: Hidrolisis Garam.
Simak Pembahasan Soal Kimia UN 2016 selengkapnya.
No. 01 - 05 | No. 21 - 25 | ||||
No. 06 - 10 | No. 26 - 30 | ||||
No. 11 - 15 | No. 31 - 35 | ||||
No. 16 - 20 | No. 36 - 40 |
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.
kak yang nomor 11 yang jadi 10pangkat -5 jalannya gimana ya? terimakasih .
ReplyDelete9 x 10^-8 x 10^-2
Delete= 9 x 10^-10 (pangkatnya dijumlah)
Jika diakar:
akar 9 = 3
akar 10^-10 = 10^-5 (pangkatnya dibagi 2)
Jadi, hasilnya 3 x 10^-5
kak, kalau Ka1=8,9x10^-5 dan Ka2=1,2x10^-13 gimana kak?
ReplyDeletePakai Ka1 saja karena nilainya jauh lebih besar dari Ka2
DeleteKak untuk soal 15, mencari [G] = MxV/Vtotal
ReplyDeleteitu M sama V diambil punya basa apa asam kak?
Notasi [g] itu berarti molaritas garam (CH3COONa).
DeleteSesuai reaksi:
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Karena koefisien tiap spesi pada reaksi di atas sama, maka molaritas asam = basa = garam. Sedangkan volume garam (yang terhidrolisis dalam air) sama dengan volume total dari asam dan basa.
Kak kami masi bingung bedain soal hidrolisis dengan penyangga, cara bedainnya gimana ya kak?
ReplyDeleteKalau hidrolisis, jumlah mol asam sama dengan jumlah mol basa (jumlah mol pereaksi-pereaksinya sama besar).
DeleteSedangkan penyangga, jumlah mol asam lemah atau basa lemah lebih besar sehingga terdapat sisa asam/basa lemah. Sisanya tersebut yang akan menjadi larutan penyangga.
Kak untuk soal nomor 15 itu menghitung kh dengan kw 10^14. 10^14 itu darimana kak
ReplyDeleteKw = 10^14 itu ketentuan umum, seperti konstanta yang wajib dihafal
Delete