Sunday, 5 February 2017

Pembahasan Biologi UN 2016 No. 16 - 20

Pembahasan soal-soal Ujian Nasional (UN) tahun 2016 bidang studi Biologi nomor 16 sampai dengan nomor 20 tentang:
  • sistem ekskresi pada manusia (hati), 
  • sistem regulasi pada manusia, 
  • sistem reproduksi pada manusia, 
  • pertumbuhan dan perkembangan, serta 
  • sifat-sifat enzim.

Soal No. 16 tentang Sistem Ekskresi pada Manusia (hati)

Berikut ini adalah reaksi perombakan protein sebelum diekskresikan dari tubuh.
  1. Protein → asam amino + E
  2. Asam amino → amonium + amoniak + E
  3. Amoniak + ornitin + CO2 → sitrulin
  4. Sitrulin + amoniak → arginin
  5. Arginin → urea + ornitin
Proses yang hanya berlangsung di dalam hati adalah ….

A.   1 dan 2
B.   2 dan 3
C.   2 dan 4
D.   2 dan 5
E.   3 dan 5




Pembahasan

Semua reaksi perombakan atau penguraian protein di atas terjadi di dalam hati. Tetapi reaksi nomor 1 dan 2 juga terjadi di luar hati, seperti di dalam darah, jaringan otot, dan bagian tubuh lainnya.

Organ hati menghasilkan enzim arginase. Enzim ini berperan menguraikan protein (dalam hal ini asam amino arginin) menjadi urea dan ornitin.

asam amino arginin → urea + ornitin

Urea diserap ginjal dan dikeluarkan bersama urine. Sedangkan ornitin mengikat amoniak dan karbon dioksida membentuk sitrulin.

amoniak + ornitin + CO2 → sitrulin

Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan sisa amoniak untuk kembali menghasilkan asam amino arginin.

sitrulin + amoniak → asam amino arginin

Dengan demikian, proses perombakan protein yang hanya di dalam hati adalah reaksi nomor 3, 4, dan 5.

Jadi sesuai dengan opsi yang ada, proses yang hanya berlangsung di dalam hati adalah reaksi nomor 3 dan 5 (E).

Soal No. 17 tentang Sistem Regulasi pada Manusia

Penglihatan malam bukanlah sesuatu yang manusia bisa miliki, seperti kucing, anjing, dan beberapa hewan lain. Di permukaan mata hewan tersebut terdapat membran yang disebut “tapetum lucidum”. Kemampuan melihat kita terbatas pada ketersediaan cahaya. Peneliti dari grup ilmuwan dan peretas biologi Science for Masses California menemukan tetes mata ajaib yang membuat kita bisa melihat dalam gelap.

Mereka menggunakan senyawa Ce6 yang berasal dari ikan laut digabung dengan Saline, Insulin, dan dimetilsulfooksida (DMSO) lalu ditargetkan ke retina. Saat diujicobakan efeknya cukup sukses karena bisa melihat objek tangan yang berada sejauh 10 meter dan bisa mendeteksi posisi seseorang yang berdiri di area rimbun sejauh 50 meter pada suasana gelap.

Dari artikel ini, tetes mata ajaib yang mengandung senyawa Ce6 yang digunakan memengaruhi mata dengan cara ….

A.   mengaktifkan sel kerucut pada kondisi gelap
B.   meningkatkan fotosensitivitas sel batang pada retina
C.   membentuk membran seperti pada mata kucing
D.   menambahkan kemampuan retina menangkap warna
E.   meningkatkan intensitas cahaya untuk fotoreseptor



Pembahasan

Ce6 atau Chlorine e6 adalah senyawa yang dapat meningkatkan kepekaan cahaya.

Sekarang kita perhatikan pernyataan pada artikel di atas. Dalam artikel tersebut terdapat pernyataan bahwa tetes mata ajaib ditargetkan pada retina.

Retina mempunyai dua jenis sel yang berperan menerima cahaya yang masuk, yaitu sel kerucut dan sel batang. Sel kerucut bertindak sebagai reseptor warna sedangkan sel batang bertindak sebagai reseptor cahaya.

Dengan demikian, untuk meningkatkan kemampuan melihat di dalam, peran sel batang harus ditingkatkan.

Jadi, tetes mata ajaib yang mengandung senyawa Ce6 yang digunakan memengaruhi mata dengan cara meningkatkan fotosensitivitas sel batang pada retina (B).

Soal No. 18 tentang Sistem Reproduksi pada Manusia

Perhatikan diagram hormon pada siklus menstruasi berikut!

Diagram hormon pada siklus menstruasi

Keterkaitan perubahan hormon pada fase 2 dan 3 yang tepat adalah ….

A.   LH meningkat menyebabkan FSH memicu perkembangan folikel
B.   meningkatnya estrogen menyebabkan folikel matang dan FSH turun
C.   meningkatnya LH menyebabkan folikel matang dan FSH turun
D.   meningkatnya FSH mengakibatkan estrogen meningkat dan folikel matang
E.   estrogen meningkat menyebabkan LH meningkat dan terbentuk korpus luteum




Pembahasan

Fase 2 dan 3 adalah fase praovulasi atau fase folikuler. Dikatakan fase folikuler karena pada fase ini terjadi perkembangan atau pematangan folikel.

Hormon yang berperan pada fase praovulasi adalah hormon FSH dan LH. Hormon FSH atau follicle stimulating hormone berperan dalam pematangan folikel. Sedangkan hormon LH berperan dalam pelepasan sel telur dari folikel.

Perhatikan skema di atas!

Pada fase 2, LH meningkat sedangkan FSH masih turun. Pada fase 3, LH mengalami lonjakan kenaikan, yang berarti LH siap membantu pelepasan sel telur dari folikel.

Lonjakan LH tersebut diikuti oleh kenaikan FSH. Kenaikan FSH ini akan memicu perkembangan dan kematangan folikel sehingga siap dilepas.

Jadi, keterkaitan perubahan hormon pada fase 2 dan 3 yang tepat adalah LH meningkat menyebabkan FSH memicu perkembangan folikel (A).

Soal No. 19 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan

Berikut ini merupakan data hasil percobaan pengukuran kacang tanah oleh sekelompok siswa. Volume media yang digunakan sama. Pengukuran dilakukan saat mulai muncul daun dan penyiraman dilakukan dengan frekuensi sama.

Data hasil percobaan pengukuran kacang tanah oleh sekelompok siswa dengan media tanam yang berbeda, media tanah dan kapas basa, tabel soal Biologi SMA UN 2016 No. 19

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan kacang tanah berdasarkan data tersebut adalah ….

A.   penyiraman
B.   nutrisi
C.   kelembaban udara
D.   suhu udara
E.   jenis tanaman




Pembahasan

Berdasarkan tabel di atas, tampak bahwa perlakuan dengan media tanah menunjukkan pertumbuhan batang yang lebih tinggi daripada kapas basah.

Antara media tanah dan kapas basah, yang membedakan adalah nutrisi yang dikandungnya. Media tanah mempunyai nutrisi yang lebih lengkap daripada kapas basah.

Jadi, faktor yang memengaruhi pertumbuhan kacang tanah berdasarkan data tersebut adalah nutrisi (B).

Perdalam materi ini di Pertumbuhan dan Perkembangan [Soal UN dan Pembahasan].

Soal No. 20 tentang Sifat-sifat Enzim

Pernyataan yang tepat tentang pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan reaksi enzim adalah ….

A.   jika semua sisi aktif enzim bekerja walaupun terjadi penambahan substrat tidak ada penambahan kecepatan reaksi enzim
B.   jika semua sisi aktif enzim bekerja dan terjadi perubahan substrat, akan terjadi penambahan kecepatan reaksi enzim
C.   konsentrasi enzim dan substrat berbanding lurus dengan kecepatan reaksi enzim
D.   semakin banyak substrat semakin banyak enzim yang dibutuhkan
E.   kecepatan reaksi enzim berbanding terbalik dengan jumlah substrat




Pembahasan

Penambahan konsentrasi substrat pada awalnya akan meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, ketika semua sisi aktif enzim bekerja, laju reaksi akan mencapai titik jenuh dan tidak bertambah lagi. Setelah mencapai titik jenuh, penambahan konsentrasi substrat tidak berpengaruh terhadap laju reaksi.

Jadi, pernyataan yang tepat tentang pengaruh konsentrasi substrat terhadap kecepatan reaksi enzim adalah opsi (A).

Perdalam materi ini di Sifat dan Kinerja Enzim [Soal UN dan Pembahasan].

Simak Pembahasan Soal Biologi UN 2016 selengkapnya.
No. 01 - 05No. 21 - 25
No. 06 - 10No. 26 - 30
No. 11 - 15No. 31 - 35
No. 16 - 20No. 36 - 40

Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

No comments:

Post a Comment

Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan konten, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan