Saturday, 28 September 2019

Pembahasan Biologi UN 2019 No. 36 - 40

Salah satu variasi burung finch, kepulauan galapagos, paruh, Pembahasan soal biologi UN 2019 no. 36-40

Pembahasan soal Ujian Nasional (UN) tahun 2019 bidang studi Biologi nomor 36 sampai dengan nomor 40 tentang:
  • hukum Mendel, 
  • penyimpangan semu hukum Mendel, 
  • hereditas pada manusia [buta warna], 
  • petunjuk evolusi, 
  • hereditas pada manusia [albino].

Soal No. 36 tentang Hukum Mendel

Untuk mendapatkan varietas unggul dilakukan penyilangan padi dengan kualitas beras pulen tetapi tidak tahan hama (PPhh) dengan padi kualitas beras pera tahan hama (ppHH). Hasil persilangannya tampak pada diagram berikut.

Diagram penyilangan padi pulen tidak tahan hama (PPhh) dengan padi pera tahan hama (ppHH), soal biologi UN 2019 no. 36

Jika F1 disilangkan dengan padi bergenotip dan fenotip tertentu akan menghasilkan keturunan F2 seperti pada diagram, yaitu padi dengan kualitas beras pulen tahan hama (PPHH, PPHh, PpHH, PpHh). Kemungkinan genotip dan fenotip yang disilangkan dengan F1 tersebut adalah ….

A.pphh – pera tidak tahan hama
B.ppHH – pera tahan hama
C.PpHh – pulen tahan hama
D.PpHH – pulen tahan hama
E.PPHH – pulen tahan hama




Pembahasan

Karena keturunan F2 tidak ada yang berfenotip pera tidak tahan hama, bisa dipastikan F1 disilangkan dengan beras pulen tahan hama dengan genotip dominan homozigot (PPHH).

P2 : PpHh × PPHH
F2 :
F1 disilangkaan dengan beras pulen tahan hama

Jadi, kemungkinan genotip dan fenotip yang disilangkan dengan F1 tersebut adalah PPHH – pulen tahan hama (E).

Perdalam materi ini di Persilangan Menurut Hukum Mendel [Soal UN dan Pembahasan].

Soal No. 37 tentang Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Perhatikan diagram persilangan Drosophila berikut ini!

Diagram persilangan Drosophila, soal Biologi UN 2019 no. 37

Keturunan F2 yang diharapkan adalah menghasilkan rasio fenotip F2 = 1 : 1 : 1 : 1.

Keturunan F2 yang diharapkan mendapatkan rasio fenotip F2 = 1 : 1 : 1 : 1.

Kenyataannya F2 yang dihasilkan:

Rasio fenotip hasil test cross kelabu – sayap panjang : hitam – sayap pendek = 1 : 1

Rasio fenotip hasil test cross kelabu – sayap panjang : hitam – sayap pendek = 1 : 1. Penemuan ini menunjukkan bahwa ….

A.gen B, V dan gen b, v berada dalam kromosom yang sama
B.gen B, V dan gen b, v berada dalam kromosom yang berbeda
C.gen B dan V saja berada dalam kromosom yang sama
D.gen b dan v saja berada dalam kromosom yang sama
E.Drosophila tidak mampu menghasilkan gamet yang berbeda




Pembahasan

Berdasarkan hasil test cross (persilangan F1 dengan induk resesif), diketahui bahwa terjadi pautan gen B-V dan gen b-v. Pautan gen atau linkage tersebut menempati kromosom yang sama sehingga tidak bisa memisah satu sama lain.

Akibatnya, tidak ada gamet Bv atau bV. Yang ada hanya gamet BV dan bv.

Jadi, penemuan tersebut menunjukkan bahwa terjadi pautan antar B-V dan b-v dalam kromosom yang sama (A).

Perdalam materi ini di Penyimpangan Semu Hukum Mendel [Soal UN dan Pembahasan].

Soal No. 38 tentang Hereditas pada Manusia [buta warna]

Berikut ini diagram pewarisan gen buta warna pada manusia.

P   : XXc × XcY
F1 : XXc, XY, XcXc, XcY

Kasus yang pewarisannya sama dengan pola pewarisan gen di atas adalah ….

A.albino, dari gen resesif ayah dan ibunya
B.talasemia, dari gen dominan ayah dan ibunya
C.bisu tuli, dari interaksi antara gen ayah dan ibunya
D.hipertrichosis, dari gen yang terpaut pada kromosom Y
E.hemofili, dari gen yang terpaut pada kromosom X



Pembahasan

Berdasarkan diagram di atas, buta warna dikendalikan oleh gen c yang terpaut pada kromosom X. Mari kita periksa setiap opsi jawaban.
  • Albino, gen resesif a yang terpaut autosom (AA = normal, Aa = carrier, aa = albino)
  • Talasemia, gen dominan T yang terpaut autosom (ThTh = talasemia mayor, Thth = minor)
  • Bisu tuli, gen resesif yang terpaut autosom
  • Hipertrichosis, gen resesif ht yang terpaut kromosom Y (XYht = laki-laki hipertrichosis)
  • Hemofilia, gen resesif h yang terpaut kromosom X (XhY = laki-laki hemofilia)
Dengan demikian, yang dikendalikan oleh gen resesif yang terpaut kromosom X adalah buta warna dan hemofilia.

Jadi, yang mempunyai pola pewarisan yang sama dengan buta warna adalah hemofilia (E).

Perdalam materi ini di Hereditas pada Manusia [Soal UN dan Pembahasan].

Soal No. 39 tentang Petunjuk Evolusi

Burung finch di kepulauan Galapagos menurut sejarah evolusinya berasal dari Amerika Selatan. Setelah beberapa generasi paruh burung menunjukkan variasi pada bentuk dan ukuran. Proses terjadinya variasi pada paruh burung finch adalah ….

A.peristiwa seleksi alam sehingga terbentuk lebih dari satu jenis paruh, paruh panjang dan runcing disesuaikan makanan berupa serangga, paruh tebal dan pendek disesuaikan dengan jenis makanan berupa biji-bijian, dan sebagainya
B.adaptasi konvergen sehingga memiliki struktur paruh yang sama dengan moyangnya, paruh panjang dan runcing disesuaikan makanan berupa serangga, paruh tebal dan pendek disesuaikan dengan jenis makanan berupa biji-bijian, dan sebagainya
C.seleksi buatan yang dilakukan manusia pada burung finch sehingga bentuk paruh burung finch berubah sesuai dengan makanannya
D.adaptasi terhadap jenis makanan yang berbeda, paruh panjang dan runcing disesuaikan makanan berupa serangga, paruh tebal dan pendek disesuaikan dengan jenis makanan berupa biji-bijian, dan sebagainya
E.adaptasi terhadap jenis makanan yang sama, paruh panjang disesuaikan makanan berupa biji-bijian, paruh tebal dan pendek disesuaikan dengan jenis makanan berupa madu, dan sebagainya




Pembahasan

Burung finch di kepulauan Galapagos awalnya sekelompok burung migrasi dari Amerika Selatan. Burung-burung tersebut adalah burung pemakan biji-bijian.

Ternyata di kepulauan Galapagos, jumlah bijian-terbatas. Terjadilah perebutan makanan. Yang kalah mati atau mencari alternatif makanan lain, seperti serangga, madu, tunas tumbuhan, benih, kaktus, dan lain-lain.

Burung finch yang bertahan dengan makanan masing-masing, dari generasi ke generasi mengalami adaptasi morfologi pada bentuk dan ukuran paruhnya.

Fenomena ini membawa Darwin pada kesimpulan bahwa individu yang beradaptasi pada habitat dengan baik akan mewariskan sifat unggul kepada generasi selanjutnya.

Jadi, proses terjadinya variasi pada paruh burung finch adalah adaptasi terhadap jenis makanan (B).

Perdalam materi ini di Teori dan Petunjuk Evolusi [Soal UN dan Pembahasan].

Soal No. 40 tentang Hereditas pada Manusia [albino]

Perhatikan peta silsilah berikut!

Peta silsilah keluarga albino dan iris mata coklat, soal biologi UN 2019 no. 40

Diagram di atas menunjukkan pasangan suami istri yang sama-sama memiliki kulit normal, tetapi sifat iris mata berbeda, yaitu suami iris hitam dan iris coklat. Mereka memiliki tiga anak seperti tampak pada gambar. Salah satu anak perempuannya menikah dengan laki-laki yang memiliki iris mata coklat dan kulit albino, seperti tampak pada gambar.

Berapa kemungkinan pasangan tersebut memperoleh anak berkulit normal dan warna iris mata hitam, jika diketahui kelainan genetik albino disebabkan gen resesif pada autosom dan warna iris mata hitam disebabkan gen dominan pada autosom?

A.Semua keturunannya memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.
B.Tidak ada keturunannya yang memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.
C.Setengah keturunannya memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam.
D.Satu orang dari empat anak memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam
E.Satu orang dari delapan anak memiliki kulit normal dan warna iris mata hitam




Pembahasan

Misalkan:

A_ : kulit normal
aa : albino
H_ : iris mata hitam
hh : iris mata coklat

Perkawinan antara (1) dan (2), keduanya berkulit norma, yang perempuan iris matanya coklat sedangkan yang laki-laki iris matanya hitam.

P1 : AAhh × AAHH
F1 : AAHh

Kemudian perempuan F1 menikah dengan laki-laki albino dan berkulit coklat.

P2 : AAHh × aahh
F2 :
Tabel keturunan F2 dani perkawinan F1 dengan laki-laki albino dan iris mata coklat

AaHh : kulit normal, iris mata hitam
Aahh  : kulit normal, iris mata coklat

Jadi, kemungkinan anaknya berkulit normal dan warna iris mata hitam 50% (C).

Perdalam materi ini di Hereditas pada Manusia [Soal UN dan Pembahasan].

Simak Pembahasan Soal Biologi UN 2019 selengkapnya.
No. 01 - 05No. 21 - 25
No. 06 - 10No. 26 - 30
No. 11 - 15No. 31 - 35
No. 16 - 20No. 36 - 40

Simak juga:
Pembahasan Biologi UN 2014
Pembahasan Biologi UN 2015
Pembahasan Biologi UN 2016
Pembahasan Biologi UN 2017
Pembahasan Biologi UN 2018


Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf  di sini.

Demikian, berbagi pengetahuan bersama Kak Ajaz. Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah.

No comments:

Post a Comment

Maaf, komentar yang tidak berhubungan dengan konten, banyak mengandung singkatan kata, atau mengandung link aktif, tidak kami tayangkan.

Komentar Anda akan kami moderasi sebelum kami tayangkan. Centang 'Notify me' agar Anda mendapat pemberitahuan lewat email bahwa komentar Anda sudah ditayangkan